Satu hari, Rabu 22 Maret 2017 Dua Orang Tewas Mengenaskan di Banjarbaru

Waktu Baca : 2 menit
Peristiwa menggemparkan pada Rabu 22 Maret 2017 tidak akan pernah dilupakan warga Jl Nilam Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka dan Warga Kelurahan Mentaos, Kecamatan Banjarbaru Utara Kota Banjarbaru. Sebab pada hari itu hanya selang beberapa jam, dua temuan kejadian orang tewas mengenaskan terjadi di Kota Banjarbaru.



BANJARBARUKLIK.COM – Peristiwa menggemparkan pada Rabu 22 Maret 2017 tidak akan pernah dilupakan warga Jl Nilam Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka dan Warga Kelurahan Mentaos, Kecamatan Banjarbaru Utara Kota Banjarbaru. Sebab pada hari itu hanya selang beberapa jam, dua temuan kejadian orang tewas mengenaskan terjadi di Kota Banjarbaru.

Read More

Peristiwa pertama adalah temuan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki atas nama Mahli (25). Warga Jl Transpol RT09 Kecamatan Sungai Tiung, Cempaka Kota Banjarbaru ini ditemukan tewas bersimbah darah. Diduga kuat, korban yang ditemukan di Ujung Murung Cempaka, Banjarbaru sekira pukul 05.30 Wita ini merupakan korban pembunuhan.

Peristiwa kedua giliran warga di Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara yang digegerkan penemuan sesosok mayat. Seorang mahasiswa Unlam ditemukan tewas di dalam kos, Jalan Komet Raya RT 3 RW 4, Kelurahan Mentaos, Kecamatan Banjarbaru Utara, Rabu 22 Maret 2017 malam.Penemuan mayat itu terjadi sekitar pukul 21.00 Wita. Peristiwa itu pun sontak menggemparkan penghuni kos dan warga sekitar. Saat kali pertama ditemukan jasad korban dalam posisi telentang di lantai dan hanya mengenakan celana dalam.

Korban bernama Hadyanto (23) ini tercatat sebagai mahasiswa semester akhir Fakultas Pertambangan Unlam. “Dia semester akhir Fakultas Pertambangan Unlam, kalau gak salah Februari 2018 nanti wisuda,” ujar Arif, salah satu penghuni kos setempat.

Arif menduga korban meninggal sudah sekitar empat hari. Karena dirinya melihat terakhir kali Sabtu kemarin. Sebelum teman kosnya itu ditemukan telah meregang nyawa.

Awalnya Arif bersama istrinya tidak curiga kalau teman kosnya itu telah tiada. Bahkan, dirinya mengaku tidak mencium bau busuk sama sekali. Padahal pintu jendela kamar korban sedikit terbuka.

Kronologi bermula saat orangtua korban yang berada di Tamiang, Kalteng, menelepon pemilik kos untuk mencari tahu korban yang beberapa hari tak bisa dihubungi.

Selanjutnya, pemilik kos itu langsung menghubungi pihak berwajib. Dengan segera polisi berdatangan ke tempat kejadian untuk melakukan identifikasi, serta mengevakuasi jasad korban ke RSUD Idaman Trikora Banjarbaru.

Kapolsekta Banjarbaru Kompol Madyo Pranowo mengatakan pihaknya masih melakukan penyidikan dan menunggu hasil visum rumah sakit untuk mengetahui penyebab kematian korban. (adm)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *