Terkait Banjir Ini Kata Walikota Banjarbaru

Waktu Baca : 2 menit
BERIKAN KETERANGAN – Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani memberikan keterangan terkait banjir, usai rapat Paripurna, Rabu (8/1) siang. 

Banjarbaruklik – Banjir di Kota Banjarbaru awal tahun 2020 ini merupakan banjir yang paling parah terdampak sejak tahun 2013 lalu.

Tercatat berdasarkan data BPBD Kota Banjarbaru warga yang terdampak di Kelurahan Kemuning, Banjarbaru Utara, Liang Anggang dan Kecamatan Cempaka mencapai 2. 517 jiwa.

Read More

Kecamatan Cempaka menjadi wilayah terdampak terparah pada banjir Minggu (5/1) kemarin. Tercatat 13 RT di Kelurahan Cempaka termasuk di Kertak Baru dan Basung. Serta enam RT di Sungai Tiung Kecamatan Cempaka.

Menyikapi hal ini, Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani pun angkat bicara usai rapat Peripurna di gedung DPRD Banjarbaru, Rabu (8/1) siang.

“Pemko Banjarbaru turut prihatin, karena masyarakat Banjarbaru termasuk di Kecamatan Cempaka mengalami musibah. Ada banyak persoalan terkait banjir di Cempaka ini, Pemko Banjarbaru sudah mencoba mengatasinya dengan membangun embung untuk daerah penampungan air,” terangnya.

Menurutnya, selain curah hujan yang sangat tinggi pada awal tahun tadi, juga ada sedimentasi di Eks Galian C di Gunung Kupang Cempaka.

“Selain itu, permasalahan lain adalah mulai banyaknya masyarakat Cempaka yang mendirikan rumah disekitar bantaran sungai. Sehingga air cepat meluber ke pemukiman. Oleh sebab itu dalam permasalahan ini harus ada partisipasi masyarakat, untuk menggeser rumah agar tidak lagi masuk ke bantaran sungai,”bebernya kepada Banjarbaruklik.

Dia menjelaskan, permasalahan warga yang membangun rumah di bantaran sungai ini juga pernah terjadi di Sungai Kemuning sehingga menyebabkan banjir yang parah. Tapi karena kesadaran masyarakat, walaupun debit air tinggi akhirnya air cepat surut di Sungai Kemuning ini.

“Harusnya memang ada kesadaran, partisipasi dan keterlibatan dari masyarakat agar tidak membuat pemukiman di antara Sungai,”tegasnya.

Nadjmi juga menerangkan, Pemko Banjarbaru juga telah berkoordinasi dengan Pemprov Kalsel terkait permasalahan Banjir Cempaka ini.

“Ada indikasi air masuk dari daerah Setdaprov Kalsel ke Cempaka. Karena belum berfungsinya dua embung milik Provinsi Kalsel. Harapan kami air yang turun dari kompleks Setdaprov Kalsel bisa direkayasa dan masuk embung milik mereka. Agar mengurangi air yang masuk ke wilayah Cempaka,”tutupnya.(zai)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *