Jelang PSBB, Walikota Banjarbaru Lakukan Sosialisasi dengan Konvoi Armada

Waktu Baca : 2 menit
SOSIALISASI – Walikota Banjarbaru, Nadjmi Adhani melakukan konvoi armada bersama jajaran. Untuk sosialisasi pelaksanaan PSBB.

Banjarbaruklik – Persiapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Banjarbaru, tinggal menghitung hari. Dalam rangka melaksanakan sosialisasi PSBB, Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani beserta jajaran Pemko melakukan konvoi armada dalam rangka sosialisasi, Kamis (14/5) pagi.

Dimulai di lapangan Murjani Banjarbaru, Konvoi armada berkeliling di ruas jalan dan pemukiman di Kota Banjarbaru.

Read More

“Hari ini kita melakukan sosialisasi secara bersama-sama, terkait pelaksanaan PSBB di Kota Banjarbaru. Sebagai salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ujar Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani.

Dia menjelaskan, usai SK Kemenkes RI sudah diterima dan Pergub Kalsel sudah dikeluarkan. Hal ini lah yang menjadi dasar pelaksanan PSBB di Kota Banjarbaru.

“Kita semua harus meningkatkan kewaspadaan karena lingkungan Kabupaten yang berbatasan dengan Banjarbaru. Seperti di Kota Banjarmasin ada muncul beberapa cluster, Kabupaten Banjar juga ada muncul cluster-cluster baru. Sementara interaksi dan kontak dengan Banjarbaru sangat intens. Itu yang menjadi alasan kami tetap melaksanakan PSBB,” terangnya.

Diterangkannya, sejak mulai proses usulan, langkah-langkah persiapan dan kesiapan terus diupayakan. Diakuinya Pemko Banjarbaru melalui Tim Gugus Tugas tingkat Kota, tingkat Kecamatan, Kelurahan, serta RT dan RW.

“Tim Gugus Tugas Kota melakukan persiapan yaitu menyiapkan posko-posko pelayanan dan melakukan tracking terhadap kasus-kasus. Harapannya selama PSBB ini kasus  tidak temukan cluster baru,” bebernya.

Selain itu terangnya, untuk penyiapan jaring pengaman sosial tingkat kecamatan dan kelurahan. Terkait dukungan pelaksanaan ini Insha Allah berjalan. Sumber pendanaan dari APBN dan APBD.

“Sudah berjalan, Insyaallah hari ini sore atau besok kita juga akan mendistribusikan bantuan jaring pengaman sosial. Bersumber dari dana APBD provinsi dan APBD Kota Banjarbaru,” tegasnya.

Dirinya juga berharap, PSBB di Kota Banjarbaru hanya satu putaran saja. Juga dapat mengidentifikasi, jika ada keluarga yang sakit selama 14 Hari, bisa ditangani sampai sembuh.

“Kami juga berharap tidak ada temuan kasus baru. Jangan sampai muncul cluster-cluster baru di Kota Banjarbaru,” pungkasnya.(adl/zai)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *