Pasien Reaktif yang Kabur Sudah Dilaporkan ke Gugus Tugas Covid-19 Banjarbaru, Ini Kronologisnya

Waktu Baca : 2 menit
BERI KETERANGAN – Kabag TU RSDI Banjarbaru, Firmansyah memberikan keterangan kepada Banjarbaruklik.

Banjarbaruklik – Pasien kabur dari Rumah Sakit Daerah Idaman (RSDI) Banjarbaru Pasien Dalam Pengawasan (PDP) belum ditemukan sampai , Selasa (26/5).

Manajemen RSD Idaman Banjarbaru akhirnya angkat bicara, soal Pasien  Dalam Pemantauan (PDP) yang melarikan diri, usai di tes Rapid Test di RSD Idaman Banjarbaru.

Read More

“Pasien seorang laki-laki, dari Rumah Sakit dengan diagnosis PDP,” ujar Kabag TU RSDI Banjarbaru, Firmansyah.

Dia menerangkan, PDP tersebut datang ke Rumah Sakit dengan banyak keluhan.

“Keluhan sesak selama 3 hari, demam 4 hari, batuk 3 hari, tapi tidak ada riwayat keluar Banjarbaru dan tidak ada kontak dengan pasien Covid-19,” terangnya.

Ia mengungkapkan, bahwa hasil laboratorium, pasien tersebut mengidap Pneumonia.

“Usai itu, dilakukan pemeriksaan rontgen dada dengan hasilnya Pneumonia. Terus dilakukan pemeriksaan laboratorium hasil mengarah ke Covid-19 dengan igg atau igm reaktif. Lalu diberikan terapi oleh dokter spesialis kami dan dirawat di ruang isolasi,” ucapnya.

Diterangkannya, pasien ini diketahui pada 23 mei pukul 13.30 Wita infus dilepas sendiri oleh pasien. Lalu  barulah. pada pukul 16.54 wita kepala ruangan melaporkan bahwa pasien sudah tidak ada ditempat.

“Kejadian itu setelah perawat memeriksa pasien tersebut dan beralih ke kamar pasien lain. Pasien keluar RSDI Banjarbaru melalui tangga darurat pukul 18.00 WITA. Lalu Tim Security melihat pasien dibonceng oleh lelaki yang dicurigai anaknya,” tambahnya.

Dibeberkannya, usai itu pihak dari RSDI Banjarbaru melaporkan kejadian kaburnya pasien tersebut ke Gugus Tugas Covid-19 Banjarbaru.

“Untuk membantu mencari pasien dan hingga saat ini pasien belum kembali ke RS,” ungkapnya.

Ia menjelaskan kejadian kaburnya pasien tersebut keluar melalui pintu darurat.

“Keluar lewat tangga darurat. Jadi yang namanya tangga darurat tidak bisa dibuka dari luar. Tapi orang dari dalam bisa keluar turun, pasien dari dalam dan itu terekam di kamera CCTV,” jelasnya.

Setelah kejadian ini, akhirnya pihak RSDI Banjarbaru merantai dan menggembok pintu darurat. Dimana seharusnya tidak digembok karena fungsinya sebagai jalur evakuasi.

Perlu diketahui, sebelumnya sempat kabar beredar bahwa Pasien Dalam Pemantauan (ODP) dikabarkan melarikan diri. Dia adalah HT (61) warga Landasan Ulim Timur. Melarikan diri usai diperiksa dan dinyatakan reaktif usai Rapid Tes di RSD Idaman Banjarbaru.(adl/zai)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *